Tips membacakan buku Untuk Anak-Anak Usia Pra Sekolah

Tips membacakan buku untuk anak

Pernahkah ayah dan bunda melihat respon anak usia dini seolah tidak tertarik saat dibacakan sebuah buku? Bisa saja itu terjadi karena memang pada dasarnya anak usia pra sekolah itu masih belum bisa konsentrasi dalam waktu lama. Perhatian mereka masih belum bisa terlalu fokus pada satu hal. Itulah mengapa pembelajaran di PAUD dan TK itu banyak bermainnya atau pembelajaran yang dipadupadankan dengan permainan. 

Sehingga dengan begitu anak-anak tidak akan merasa sedang belajar meskipun sebetulnya anak-anak sedang mempelajari sesuatu dari gurunya. Lalu bagaimana yaa, tips membacakan buku untuk anak agar mereka memiliki ketertarikan mendengarkan apa yang ayah bunda bacakan sampai akhir cerita? Berikut ini ada beberapa tips membacakan buku untuk anak, yang bisa ayah bunda gunakan agar anak mendengarkan dan menyimak saat dibacakan buku.

Tips Membacakan Buku Untuk Anak

Reaksi anak yang kurang menyenangkan saat ayah dan bunda membacakan cerita, sebaiknya jangan dibiarkan lho. Ayah bunda perlu melakukan evaluasi dan menemukan cara agar anak kembali bersemangat serta tertarik untuk mendengarkan cerita. 

Ada beberapa langkah yang bisa ayah bunda terapkan niih, seperti yang dituturkan oleh ibu Roosie Setiawan saat menyampaikan materi tentang membaca nyaring yang saya ikuti di Kantor Dinas Arsip Perpustakaan (Diarpus) Kabupaten Sukabumi beberapa waktu yang lalu. Kegiatannya saya upload di konten instagram saya yaa.

Baca Buku dengan Suara Lantang

Membaca nyaring berarti kan artinya membaca dengan suara keras dan jelas terdengar oleh audiens. Maka saat ayah dan bunda membacakan buku untuk anak di rumah maka yang pertama harus dipastikan adalah suara yang jelas terdengar. Bukan hanya sekedar jelas dan lantang namun juga disertai oleh mimik muka yang antusias, ekspresif namun tidak berlebihan.

Sumber gambar: canva

Jadi ayah bunda mungkin saja kita sebagai orang tua saat membacakan buku itu suaranya masih merdu merayu seperti lagu Rayuan Pulau Kelapa sehingga anak jadi tidak semangat mendengarkan atau bahkan jadinya mengantuk deh. Naah, oleh karena itu pastikan lantang, bersemangat, antusias dan ekspresif yaa saat membacakan buku untuk ananda tercinta di rumah

Tidak Mengubah Kata dalam Buku

Salah satu aturan yang ada dalam Read Aloud adalah membacakan buku dengan membaca kata-kata yang ada di dalam buku secara utuh. Utuh disini artinya adalah tidak menambah maupun mengurangi kata-kata yang ada dalam teks. 

SUmber gambar: canva

Jadi, meskipun buku yang sama dibacakan oleh orang berbeda, anak-anak tidak akan kehilangan makna karena perubahan kalimat. Anak-anak akan mendapatkan pemahaman yang sama dari satu buku yang sama. Mengapa tidak boleh merubah kata-kata dalam buku? Karena dalam buku bergambar, kata dalam buku memiliki arti penting.

Pastikan Anak Bisa Melihat Buku yang Dibacakan

Naah, ini mungkin kerap terlewat oleh ayah dan bunda. Kita sebagai orang tua sibuk membaca dan anak-anak diminta fokus mendengarkan. Namun, seringkali kita lupa bahwa jika anak hanya diminta fokus mendengarkan lama kelamaan mereka akan bosan lho. 

Jadi, pastikan anak-anak bisa mengakses buku yang sedang dibacakan, apalagi pada buku cerita bergambar. Posisikan buku menghadap kepada mereka dengan dipegang di sisi kanan atau kiri pembaca. Jadi meskipun buku menghadap ke arah anak, ayah bunda sebagai pembaca buku tetap bisa membacakannya dengan baik. 

Sumber gambar: canva

Teknik ini, sekaligus juga mengenalkan bentuk huruf kepada anak-anak SAmbil kita tunjuk kalimat yang ada diharapkan anak-anak akan bisa membedakan satu jenis huruf dengan huruf lainnya. Selain itu, saat anak-anak melihat buku yang dibacakan mereka akan memiliki daya imajinasi lebih tinggi dengan melihat gambar-gambar yang ada pada buku. 

Menatap Anak di Semua Sisi

Tips membacakan buku untuk anak selanjutnya adalah menatap anak di semua sisi. Membacakan buku sambil menjaga kontak mata dengan anak sangat penting. Menatap anak dengan mengedarkan pendangan ke seluruh sisi dimana mereka berada bertujuan untuk dapat menumbuhkan koneksi emosional dan menjaga keterlibatan mereka dalam cerita dan tujuan  kedua adalah untuk mengamati respon dan emosi mereka.

Sumber gambar: canva

Jadi ayah bunda saat bacain buku buat anak, jangan cuma fokus lihat teksnya terus ya, tapi usahakan menatap ke arah mereka. Kenapa? Karena dari tatapan mata itu, anak merasa diajak ngobrol, diajak main bareng cerita. 

Mereka jadi lebih semangat mendengarkan saat ayah bunda membacakan buku,, merasa diperhatikan, dan lebih nyambung sama cerita dalam buku yang dibacakan.. Apalagi anak kecil tuh suka banget lihat ekspresi wajah, jadi makin hidup deh ceritanya kalau kita juga ekspresif sambil tatap mereka.

Selain itu, dengan melihat wajah anak saat membacakan buku, kita bisa tahu reaksi mereka lho. Apakah jadi bingung, bosan, atau justru penasaran. Nah dari respon yang diberikan anak-anak ayah bunda  bisa atur ulang gaya bacanya, kasih jeda, atau jelasin ulang bagian yang bikin mereka mikir. Jadi kegiatan baca buku bukan cuma soal menyelesaikan halaman, tapi jadi momen seru yang bikin anak betah, merasa dekat, dan bisa menikmati cerita bareng-bareng. Asyiiik kaaan 😍😍

Baca juga :

Ingin Anak Anda Suka Membaca Sejak Kecil ? Bangun 5 Kebiasaan Baik Ini Di Rumah

8 Permainan Seru Berbasis Buku untuk Anak dan Remaja yang Bikin Suka Membaca!

Gunakan Tanda Baca untuk Mengatur Tempo Bicara

Tips membacakan buku untuk anak berikutnya yang bisa ayah bunda lakukan adalah memperhatikan tanda baca yaa. Jadi tanda baca itu ternyata bermanfaat untuk mengatur tempo bicara ayah bunda saat membacakan buku. 

Bagi saya sendiri, tanda baca itu ibarat rem dan gas saat saya membaca buku. Tanda baca itu memberi tahu kapan saatnya lanjut dan kapan saatnya berhenti atau jeda membaca. Tanda baca fungsinya ngatur tempo, intonasi, dan jeda bicara, supaya kalimat nggak terdengar datar atau bikin anak bingung. 

Saat melihat tanda titik ( . ) itu berarti saatnya ayah bunda berhenti. Saat menemui tanda koma ( , ) maka saatnya jeda sejenak sebelum melanjutkan. Pas baca kalimat tanya ( ? ) maka ayah bunda membaca katanya dengan  intonasi naik.  Tanda tanya ini kayak rem belok buat ubah nada. Jadi, orang tahu kita ini lagi nanya, bukan cerita.

SUmber gambar: canva

Kemudian saat ayah bunda menemukan tanda seru ( ! ) itu artinya ayah bunda harus memberikan ekspresi semangat dan antusias. Jadi tanda seru Ini seperti tombol boost gitu deh.  Ayah bunda gunakan tanda seru ini  buat nunjukin emosi: kaget, senang, marah, atau ajakan. Bacanya harus semangat atau dramatis, sesuai konteks.

Naah, tanda terakhir yang biasa ditemukan dalam buku bacaan adalah tanda petik ( β€œ β€œ ). Tanda petik ini biasanya ada dalam sebuah kalimat dialog. Ayah bunda harus tahu, kalau ada dialog, sebaiknya kita ubah suara yaa sesuai karakter tokoh yang ada dalam buku. Misalnya kalimat dialog karakter kakek, coba deh kita tirukan suara seorang kakek. Jadi cerita dalam buku akan terasa lebih hidup.  Tanda petik  ini seperti memberi  sinyal: β€œIni bagian yang beda suaranya.”

Gunakan Gerakan Tangan dan Ekspresi Wajah

Seluruh panca indra dan bagian tubuh bisa dimaksimalkan saat kita memaksimalkan tips membacakan buku untuk anak. Mulai dari mata, ekspresi wajah, tangan, kaki pembaca buku semua bisa bermain. Misalnya saja saat membacakan buku ada adegan mengendap ngendap maka kita bisa menirukan adegan mengendap tersebut. 

Sumber gambar: canva

Hal ini tentu saja akan lebih memberikan ketertarikan anak untuk mendengarkan m=dan mengikuti jalan cerita buku yang dibacakan. Mereka seakan ada dalam cerita dan larut di dalamnya. Seruu kaan. 

Berikan Waktu Bertanya

Naah, ini yang terakhir tips membacakan buku untuk anak adalah berikan ruang bertanya. Ini penting untuk mengetahui sejauh mana anak menerima apa yang orang tua sampaikan dari kegiatan membacakan buku ini. Selain itu juga dengan bertanya kita akan tahu sejauh mana mereka merasa puas dan senang dengan kegiatan membaca nyaring.

Sumber gambar: canva

Dengan memberi ruang bertanya, ayah bunda bisa melatih rasa ingin tahu pada anak, mengembangkan kemampuan berpikir mereka, meningkatkan kosa kata dan berbahasa, membangun rasa percaya diri karena diberi kesempatan bertanya dan terakhir dengan diberi kesempatan bertanya anak akan merasa dihargai. 

Penutup

Semoga beberapa tips membacakan buku untuk anak-anak yang sudah saya paparkan dalam artikel ini bisa memberi ide dan kreatifitas ayah bunda saat membacakan buku. Tentu saja semoga dari sini akan tercapai tujuan dari kegiatan membaca nyaring yaitu anak kita memiliki minat baca dan jadi hobi membaca. Sampai jumpa di artikel selanjutnya. 

Heni Hikmayani Fauzia

Heni Hikmayani Fauzia

Berbagi Informasi seputar buku dari berbagai subjek

Recommended Articles

35 Comments

  1. Memang benar kalau membaca lantang (read aloud) bikin anak tertarik dengan buku. Dulu Saladin waktu balita kan masih hobi lari. Jadi walau dia lari muterin kamar tetap kubacakan majalah anak-anak. Tetap usaha gimana caranya agar dia suka buku. Alhamdulillah sekarang malah bacaannya berbahasa inggris.

  2. Membacakan buku dengan ekspresi dan melibatkan anak memang bisa membuat cerita lebih hidup sekaligus membangun kedekatan emosional. Bagian memberi ruang bertanya juga penting karena anak jadi merasa dihargai dan makin semangat belajar.

    1. Gradiza

      nah itu dia kuncinya anak merasa dihargai dan makin semangat belajar

  3. Membacakan buku untuk anak ini bisa jadi sarana memperkuat bonding juga ya mbak. Tentu selain itu melatih motorik anak ketika dia antusias mendengarkan orang tuanya membacakan cerita untuknya. Nah anak biasanya rasa ingin tahunya tinggi sehingga mereka bisa saja mengajukan pertanyaan sehingga orang tua pun terlatih kesabarannya

    1. Gradiza

      betul sekali mba, sarana mendekatkan bonding ortu dan anak yang praktis gak usah kemana mana cukup di rumah saja

  4. Ternyata membacakan buku untuk anak itu ada pakem-pakemnya yaa.. agar anak bisa mulai mencintai aktivitas membaca buku sejak dini. Selain memilih buku yang tepat, ternyata intonasi suara Ibu saat membacakan cerita juga kudu diperhatikan.

    1. Gradiza

      Iya teh betul, jangan lurus-lurus aja nanti anak kita bosen

  5. Ekspresi wajah saat membacakan cerita memainkan peranan penting menurutku mbak, anak-anak bisa lebih mudah mencerna cerita dan dapat diskusi langsung, pengalamanku sih ini. Anakku sulung yang sudah besar aja kadang masih minta dibacakan buku, wkwkwk mungkin itu momen bagi dia ya mengingat masa kecilnya dulu

    1. Gradiza

      Iya mba Dyah…dan membaca nyaring ini buat anak remaja juga bisa lho dibacain buku dengan tema dan jenis buku yang disesuaikan dengan usianya

  6. Anakku zaman kecil kalau dibacakan dengan ekpresi wajah gitu jadi lebih hepi deh. Kalau bagian lucu ikut ketawa, pas bagian menakutkan ikut takut hehe.
    Sama bener banget mbak, kalau ada bagian dialog tu suara diubah supaya mereka paham mana pengantar mana dialog hehe.
    Untuk anak pra sekolah emang sebaiknya sering2 dibacakan buku supaya mereka tertarik dengan kebiasaan membaca ya. Biasnaya bukunya juga masih full gambar dengan warna-warni menarik yang bakal bikin mereka tertarik.
    Asyiknya pas sesi tanya jawab, kadang tu anak bertanya di tengah kita membacakan cerita dan susah direm krn emang pengen tahu banget hehe

    1. Gradiza

      Naah, itu pertanyaannya jangan di rem biarin aja semaunya anak bertanya, jadi rasa ingin taunya tersalurkan. Makin pinter deh

  7. Memang membaca untuk anak pra sekolah beda ya mbak
    Harus banyak ekspresi dan gerak tangan
    Dulu, biasanya aku pakai boneka tangan

    1. Gradiza

      naah, itu dia bagus juga buat penarik anak-anak. tapi jangan terlalu banyak alat peraga juga ntar megangnya susah karena sambil pegang buku juga

  8. Membacakan buku gini manfaatnya beneran untuk jangka panjang siih yaa. Soalnya supaya anak mencintai buku, ya kita harus mengenalkan mereka dari kecil gini.
    Aku masih nih membacakan buku ke anak yang terakhir, seringnya sih sebelum tidur. Dan bener banget, memang efektif membacakan buku dengan suara lantang, gak mengubah kata dalam buku, juga berinteraksi sama mereka. Jadi kalau mereka mau bertanya di tengah cerita ya gapapa juga. Kadang justru malah menimbulkan diskusi yang mendalam ya kalau mereka diberikan kesempatan bertanya gitu. Yang jelas, membacakan buku ini membangun bonding banget sih yaa πŸ˜€

    1. Gradiza

      iyaa makin deket makin cinta mbaa Isti..waktu menjelang tidur waktu yang pas buat membacakan buku

    2. Bener, kita sebagai ortu sering2 deh bikin anak akrab sama buku ya mbak, jangan sampai anak gak suka membaca. membaca itu jendela dunia dan pastinya akan membuka wawasan anak2 dan membuat mereka memiliki keingintahuan yang lebih lagi pastinya ya.
      Kalau di beberapa komunitas membaca tu kadang abis membaca, si anaknya diminta mengulangi kembali kesimpulan dari yang udah dibacakan tadi, sehingga kita bisa tahu gimana anak udah bisa menangkap maksudnya atau belum nih.

  9. Noted banget Mbaaaa, makasiiih tulisannyaaa
    Daku lagi di fase ngulang lagi bacain buku buat bayiku niihhh
    Seru banget sih memang
    Walau ada aja gemesnya, seperti lagi dibacain, bukunya malah dimakan, ahahahaha
    Tapi itulah ya, bahan buku juga jadi pilihan penting untuk disesuaikan sesuai usia anak

    1. Gradiza

      heheehe….bayi dan batita memang masih di fase ini yaa, penasaran semua benda dimakan. termasuk buku hehehe. Seru ya mbaa, membacakan buku buat bayi dan batita

  10. Terima kasih pencerahannya, anak-anakku sudah remaja tapi tetap butuh tips ini karena aku mengajar kelas pemulis cilik di SD dan kegiatannya salah satunya membaca buku atau read aloud

    1. Gradiza

      MAsya ALlah mba Dewi….sangat berkaitan nih dnegan kelas mengajarnya ya mba. Semangat mba buat kelas penulisnya

  11. Bermanfaat dan aplikatif sekali tipsnya mba πŸ€©πŸ’― buat para calon orangtua ataupun yang sudah menjadi orangtua untuk anak balita, bisa mulai dibiasakan membacakan buku pada anak 🩡

    Aku pun seneng kalau baca buku dengan berekspresi dan bersuara sesuai karakter. Terpenting emang kasih jeda sesuai tanda baca, sehingga bikin anak penasaran serta terus menyimak. Pastinya kebiasaan membacakan buku pada anak balita ataupun pra sekolah, akan berdampak baik buat perkembangan si kecil dan menumbuhkan bibit-bibit kuat untuk mencintai dunia buku, entah membaca sampai dengan menulis.

    1. Gradiza

      JAdi larut dalam cerita yang ada dalam buku ya mbaa kalau dengerin read aloud itu. seruu banget

  12. Membaca buku untuk usia pra sekolah ini emang agak tricky ya. Kadang dilihat anaknya juga. Ada yang anteng. Ada juga yang susah diam. Ada yang suka dibacakan kata perkata, ada yang malah sukanya main tebak-tebakan gambar hahahaha

    Anak saya dua aja beda banget kelakuannya kalau lagi baca buku.

    Tips di atas menarik buat diterapkan. Semoga generasi mendatang semakin suka membaca buku.

    1. Gradiza

      tantangan tersendiri memang mba membacakan buku buat anak usia pra sekolah,,,,harus sabar dan banyak strategi

  13. Kak punten koreksi pada sub judul, bukan kata “Merubah” tetapi seharusnya adalah kata “Mengubah”. Sebab merubah itu mengarah kepada hewan Rubah. Sedangkan kata “Mengubah” kata dasarnya adalah “Ubah”.

    Btw, baca buku dengan suara nyaring manfaatnya tidak hanya pada yang mendengarkan aja ya, tetapi juga buat si pembacanya. Sehingga memang perlu menggunakan suara lantang

    1. Gradiza

      makasih kak Fenni , koreskinya siaap saya perbaiki

  14. Membacakan buku untuk anak pra sekolah, Memnag butuh ekstra. Ini karena ana-nak pra sekolah belum bisa membaca sendiri. Jadi sudah pas sekali, membaca Dengan suara nyaring, dengan ekspresi. Terus buku yang dibaca itu dibuka, dan diperlihatkan kepada anak. Jadi bagusnya orang tua atau yang membacakan buku, posisinya di hadapan anak yang sedang dibacakan buku. Jadi anak-anak bisa fokus dan langsung paham. Oh seperti ini ceritanya. Tokohnya seperti itu dan sebagainya

    1. Gradiza

      iya pa betul sangat menantang membacakan buku buat anak-anak itu

  15. Dulu itu papa yg membiasakan kami suka membaca, sampai sekarang ga bisa lepas dari buku. Awalnya aku inget Krn papa sering tugas ke luar negeri, nah pas balik pasti oleh2 nya buku bergambar anak mbak. Yg mana gambarnya itu menarik bangetttt. Walaupun bahasa inggris, kami jadi pengen tahu isinya apa. Akhirnya papa yg bacain.

    Lalu pelan2 ngajarin kami baca, sampe akhirnya bisa baca sendiri dan nagih. Dulu tiap ultah, hadiah yg paling aku dan adik tunggu2 , papa bakal bawa kami ke toko buku, dan kami boleh beli buku sebanyak apapun, asal kuat bawa keranjangnya πŸ˜„.

    Tapi aku dan adikku ga kurang akal. Keranjangnya kami taro bawa, trus kami dorong . Jadi kuat bawa buku yg buanyak. Itu hadiah paling spesial yg kami tunggu tiap THN.

    Cara yg sama aku praktekin ke anak sendiri. Aku sering read aloud ke mereka. Dan mereka pun kalo mau beli buku, aku ga pernah Batasin. Beli aja. Mainan doang yg aku Batasin πŸ˜‚

    1. Gradiza

      kereen papanya Kak Fanny, oleh-oleh dinas luarnya buku. mantaap jadi anak-anaknya suka baca buku ya kaak

  16. Aku setuju dengan para orang tua perlu evaluasi, kalau anak-anak kurang berminat saat dibacakan cerita. Tips ini menambah informasi aku seperti bagaimana perlu bersuara dan membaca secara sama dengan tulisan di cerita. Walau memang sikap ekspresif dan punya conection pada anak itu sendiri paling penting.

    Dan ibisa dibangun dengan memperhatikan sikap anak-anak. Pada akhirnya memang kalau kita bisa membangun hubungan atau kedekatan sama anak itu sendiri, kita bercerita mereka akan lebih mudah dan mereka antusias. Sepengalamanku begitu ya.

    1. Gradiza

      iya ka Niik, menirukan suara tokoh yang ada di buku sangat membantu juga untuk menarik perhatian

  17. Tips nya bermanfaat banget ini,,,,aku juga punya ponakan yang usia pre sekolah balita gt mbaaa…
    Soalnya kadang kalo lagi membacakan buku itu malah aku rubah kata2nya tapi intinya sama gt aku pikir biar lebih mudah dipahami tapi ternyata lebih baik membacakan sesuai dengan apa yang dituliss yaaa..dengan suara lantang dan ekspresi yg menarik sesuai dengan isi ceritanya …
    Terima kasih mbaa untuk tips bermanfaat ini

  18. Betul mbak, untuk membacakan cerita ke anak memang perlu skill dan teknik juga. Jadi bukan cuma baca datar tanpa ekspresi. Dengan mimik dan nada yang disesuaikan dengan cerita/tokohnya, pasti lebih seru dan anak-anak pun akan lebih tertarik mendengar sampai selesai tanpa merasa bosan atau terpaksa. Aku dulu bacain cerita-cerita di majalah Bobo waktu anak-anak masih balita. Setelah bisa baca, mereka mulai baca sendiri.

  19. Untuk Read A Loud (membaca dengan nyaring/lantang) itu benerΒ² menstimulasi. Ini nggak cuma membuat anak punya kemampuan mendengar yang baik/menyimak tapi juga bikin anak kenal sama huruf-huruf.

    Dulu saya pernah ikut kegiatan read a loud di kantor suami. Dan salah satu point penting agar anak mau membaca tuh selain stimulus membaca nyaring, membiarkan anak mengamati isi buku, menyentuh kertas di buku yaitu mencontohkan, mbak.

    Mencontohkan ini menurutku yang paling challenging banget.. πŸ˜†πŸ˜†

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *